Setelah mengalami penderitaan pahit selama tiga bulan, tiga perempuan Indonesia korban perdagangan manusia (human trafficking) kini dalam perlindungan aparat kepolisian di Limbang, Sarawak, Malaysia.
Polisi juga menangkap lima tersangka pelaku perbudakan manusia di area pemukiman Ranggau Phase 2, Minggu 13 November 2011. Saat itu, sekitar pukul 06.00 waktu setempat, empat warga lokal -- salah satunya perempuan, dan seorang warga asing dicokok.
Kepala kepolisian distrik, Inspektur Bukhori Saffai mengatakan, ketiga korban, berusia 19 sampai 32 tahun, dipaksa melakukan hubungan seks dengan para tersangka setidaknya selama tiga bulan belakangan.
Bukhori menambahkan, agen tenaga kerja membawa para korban dari Indonesia untuk dipekerjakan di Malaysia, sebagai pembantu atau pekerja pabrik. Namun, mereka justru terjebak ke dunia prostitusi di Limbang.
"Para korban sebenarnya menyadari bahwa mereka ditipu, mereka pun berencana kabur. Namun, niat itu kepergok salah satu tersangka yang menyamar sebagai petugas kepolisian,"kata Bukhori.
Pasca insiden kabur itu, para tersangka berjanji mengembalikan mereka ke Indonesia dan membelikan tiket pesawat.
"Lalu, ketiga korban diminta tinggal di Ranggau sejak Agustus lalu, alih-alih dipulangkan, mereka justru dipaksa melayani nafsu bejat para tersangka," kata dia.
Pada Jumat 11 November 2011, para korban berhasil kabur. Mereka yang ketakutan meminta bantuan warga masyarakat, kemudian melapor ke polisi. "Berdasarkan laporan itu, kami menyerbu rumah itu dan menangkap semua tersangka," kata Bukhori.
Lima tersangka akan menjalani pemeriksaan selama enam hari. Setelah itu baru diputuskan status mereka.
0 komentar:
Post a Comment
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan Redaksi. Kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan akan dibuang ke laut.